Laman

Selasa, 04 Mei 2010

Mantra

Mantra bisa diartikan sebagai susunan kata yang berunsur puisi (seperti rima dan irama) yang dianggap mengandung kekuatan gaib, biasanya diucapkan oleh dukun atau pawang untuk menandingi kekuatan gaib yang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2001). Dalam sastra Melayu lama, kata lain untuk mantra adalah jampi, serapah, tawar, sembur, cuca, puja, seru dan tangkal. Mantra termasuk dalam genre sastra lisan yang populer di masyarakat Melayu, sebagaimana pantun dan syair. Hanya saja, penggunaannya lebih eksklusif, karena hanya dituturkan oleh orang tertentu saja, seperti pawang dan bomoh (dukun). Menurut orang Melayu, pembacaan mantra diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib untuk membantu meraih tujuan-tujuan tertentu. Secara umum, mantra dapat dibagi ke dalam empat jenis berdasarkan tujuan pelafalannya, yaitu: (1), mantra untuk pengobatan; (2), mantra untuk ‘pakaian’ atau pelindung diri; (3), mantra untuk pekerjaan; dan (4), mantra adat-istiadat (Majelis Peperiksaan Malaysia: 2005).
Dari segi bentuk, mantra sebenarnya lebih sesuai digolongkan ke dalam bentuk puisi bebas, yang tidak terlalu terikat pada aspek baris, rima dan jumlah kata dalam setiap baris. Dari segi bahasa, mantra biasanya menggunakan bahasa khusus yang sukar dipahami. Adakalanya, dukun atau pawang sendiri tidak memahami arti sebenarnya mantra yang ia baca; ia hanya memahami kapan mantra tersebut dibaca dan apa tujuannya. Dari segi penggunaan, mantra sangat eksklusif, tidak boleh dituturkan sembarangan, karena bacaannya dianggapa keramat dan tabu. Mantra biasanya diciptakan oleh seorang dukun atau pawang, kemudian diwariskan kepada keturunan, murid ataupun orang yang ia anggap akan menggantikan fungsinya sebagai dukun. Kemunculan dan penggunaan mantra ini dalam masyarakat Melayu, berkaitan dengan pola hidup mereka yang tradisional dan sangat dekat dengan alam. Oleh sebab itu, semakin modern pola hidup masyarakat Melayu dan semakin jauh mereka dari alam, maka mantra akan semakin tersisihkan dari kehidupan mereka. Berikut ini satu contoh mantra yang sering dibaca oleh suku Laut ketika mereka melempar pancing ikan ke dalam air: Air pasang telan ke insang; Air surut telan ke perut; Renggutlah!; Biar putus jangan rabut.
Mantra untuk ’Pakaian’ atau Pelindung Diri
Mantra yang digunakan untuk menjaga diri sering juga disebut penangkal, tangkal atau azimat, biasanya dibacakan pada benda tertentu. Setelah pembacaan mantra, benda tersebut diyakini akan memiliki kekuatan gaib yang mampu melindungi pemakainya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa, pembacaan mantra pada benda tertentu yang akan dijadikan tangkal merupakan bagian dari cara untuk mentransformasikan energi atau kekuatan ke dalam benda tersebut. Selanjutnya, kekuatan yang terkandung dalam benda tersebut akan melindungi pemakainya Tangkal atau penangkal ini merupakan bagian dari upaya orang Melayu untuk mengatasi tantangan internal dan eksternal yang mereka hadapi, dan jenisnya cukup banyak di antaranya: (1) penahan atau penguat; (2) pelindung; (3) penunduk (4) pemanis dan pengasih (5) pembenci. Berikut ini beberapa contoh mantra pelindung diri:
1. Mantra Penahan atau Penguat
a. Mantra Pengeras Badan
Ya man, ya ras, ya Malik
Ya kuserahkan kepada kamu
b. Mantra Penahan Kulit
Kejang aku kejang rungkup
Kejang tunjang tengah laman
Kebal aku kebal tutup
Terkucap kulit tak berjalan
Terkunci terkancing tak mara
c. Mantra Kuat Tenaga
Bismillahirrahmanirrohim
Hai besi bangunlah engkau si raja besi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
d. Mantra “Pengering” Olahraga (membuat lawan bermain gentar)
Bismillahirrahmanirrohim
Assalamualaikum...mualaikum salam
Harimau datang mayat semua menanti
Mayat datang harimau semua menanti
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
e. Mantra Pengeras Tendangan
Bismillahirrahmanirrohim
Auzubilla minannar arrim
Mufaiza hatal ya rasulullah iza kital maut
Mim kepalaku, bahuku nun
Pusatku dal
Kakiku alam-tubuhku
Aku kasih Allah
2. Mantra Pelindung
a. Pelimun
Bismillahirrahmanirrahim
Perabun pelias peliseh
Perabun pelias peliseh
Perabun pelias peliseh
Sekalian jin dan syetan seteru lawanku
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
b. Disegani Orang
Bismillahirrahmanirrahim
Batu bertitik batu berdenting
Tiga batu dacing
Mulut terpempan gigi terkancing
Kau..(sebut nama orangnya)..tak boleh berlebih kata padaku
Durhaka engkau lebih-lebih kepada Allah
Berkat kalimat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
c. Tangkal Jaga Rumah
Bismillahirrahmanirrahim
Imat-imat katemu itu
Mitu melion kate Allah
To badanda berkata-kata
Tak hendak kau datang memijak halaman rumahku
Karene telah ade penjaga pintu
Berdurhake kau kepade Allah
Bila hendak membinase rumahku
Berkat kalimat laihaillallah
Muhammadarrasulullah
d. Tangkal Bajang (Hantu Jembalang)
Bismillahirrahmanirrahim
Anak gang anggu bukan kau punya anak
Aku punya anak
Aku tau anak
Kau bujang nas beranak
Batu ampar tengah air
Aku tau asal kau bajang
Sah aku menawar bajang sianu itu
Berkat kalimat lailahaillallah
Muhammadarrasulullah
3. Mantra Penunduk
a. Mantra Pelemah Asal
Bismillahirrahmanirahim
Assalamualaikum
Badan engkau bernama tanah
Tanah mekhayal darah
Engkau bernama darah muharrap
Urat engkau bernama mahdini
Tatkala bapak engkau mengandung darah putih
Tatkala ibu engkau mengandung darah merah
Cih menguceh
Mani asal engkau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
b. Mantra Pelemah
Bismillahirrahmanirrahim
Rebah ramu engkau berdiri ramu aku
Rebah syarak engkau berdiri syarak aku
Aku mengambil baja sejengkal dalam diri engkau
Berkat lailaha illallah
Muhammadurrasulullah
c. Mantra Penunduk
Gempa ali gempa gempita
Dang sari gajah berlenggang
Sah aku anak harimau yang garang
Batu congkol hatiku
Nibung kering tulangku
Berkat doa baginda Ali
Gentar bumi gentar langit
d. Mantra Penunduk Hantu Laut
Hai hai, anak datuk laut
Nyalah engkau, pergilah
Jikalau engkau tidak pergi
Aku pukul dengan ijuk tunggal
Dengan ijuk pusaka
Aku sekal kepalamu dengan sengkalan
Aku tau asalmu jadi
Dari kun fayakun
Berkat kalimat laihaillallah
Muhammadarrasulullah
Pua-pua adanya
e. Mantra Penunduk Buaya
Hai si jambu rakai
Sambutlah
Pekiriman putri
Runduk di gunung
Ledang
Embacang masak sebiji bulat
Penyikat tujuh penyikat
Pengarang tujuh pengarang
Diorak dikembang jangan
Kalau kau sambut
Dua hari jalan ketiga
Ke darat kau dapat makan
Ke laut kau dapat aku
Aku tau asal kau jadi
Tanah liat asal kau jadi
Tulang buku tebu asal kau jadi
Darah kau gila, dada kau upih
f. Mantra Penghalau Setan
Bismillahirrahmanirahim
Hantu raya jembalang raya
Datang engkau dari hutan raya
Kembalilah engkau ke hutan raya
Engkau jangan bertemu anak sidang manusia
Jika bertemu anak sidang manusia
Tunduk engkau tujuh kali kepada aku
Umat Muhammadlah yang sebenarnya
Berkat kata laihaillallah Muhammadarrasulullah
g. Mantra Agar Menang
Allah kata salah
Muhammad kata silih
Jibrail kata fana
h. Mantra Penunduk Anjing
patah ranting ditendang kuda
mulut terkancing mata buta
puh!
4. Mantra Pemanis dan Pengasih
a. Pemanis Minyak
Tuang minyak kutuang
Kutuang di tapak tangan
Bukan aku minyak seorang
Aku minyak bulan bintang
Matahari dan cahaya
Cahaya bulan dan cahaya aku
Cahaya bintang cahaya aku
Cahaya matahari cahaya aku
Cahaya Allah cahaya Muhammad
Berkait la ilahaillallah
Muhammadarrasulullah
b. Pelembut Hati
Yatim aku mati tasauf kata Allah (3x)
Roh kalam kawah kali-kali
Aku buang darah gemuruh
Aku naik darah berani
c. Pengasih Bini
Salatu salamu alisa isa wamumni
Aku ambil hidup engkau
Sampai mati akulah tuhan engkau
Akulah nabi engkau di dunia ini
d. Bedak Pemanis
Bedak olak olek
Mari pakai ujung gunting
Kupakai bedak di luar kulit
Mesra dalam daging
Dengan berkat doa lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
e. Peseri Muka
Sirih senggang kuning
Naik belukar muda
Muka aku bagai anak mambang kuning
Berkat aku memakai doa setandang muda
Matahari tidak berseri
Seri naik ke tubuhku
Bulan tidak bercahaya
Cahaya naik ke mukaku
Caha Allah caha Muhammad
Caha baginda Rasulullah
5. Mantra Pembenci
Mantra-mantra jenis ini sebenarnya juga berkembang di masyarakat, namun tidak terlalu banyak karena penggunaannya yang tidak baik. Lafal mantra jenis ini masih dalam taraf pengumpulan.
Mantra Pengobatan
Berkembangnya mantra-mantra dalam sistem pengobatan Melayu berkaitan erat dengan persepsi mereka terhadap makna penyakit. Menurut mereka, penyakit tidak hanya disebabkan oleh faktor-faktor nyata, tapi terkadang juga disebabkan oleh faktor/hal yang tidak nyata atau gaib. Dalam konteks ini, keberadaan mantra berfungsi sebagai pemutus hubungan antara penyakit dengan faktor gaib yang menjadi penyebabnya. Selain itu, pembacaan mantra juga diyakini dapat memperkuat keampuhan dan efektifitas obat, sehingga proses pengobatan yang berlaku selalu diawali dengan pembacaan mantra pada obat-obat yang akan diminum. Orang yang berwenang atau memiliki otoritas untuk membaca mantra adalah dukun atau bomoh yang telah mendapat kepercayaan dari masyarakat.
Berikut ini beberapa contoh mantra yang sering dibaca oleh orang Melayu, sesuai dengan penyakit yang diderita:
1. Mantra untuk merawat tulang yang patah.
Bismillahi Rahmanir Rahim
Jong sengkang kemudi sengkang
Tarik layar kembang sena
Urat yang kendur sudah kutegang
Urat yang putus sudah kusambung
Teguh Allah, tegang Muhammad
Sendi anggota baginda Ali
Tulang gajah, tulang mina
Ketiga dengan tulang angsa
Patah tulang berganti sendi
Badan jangan rusak binasa
Berkat sidi kepada guru
Sidi menjadi kepada aku
La ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah
2. Mantra ketika meramu obat
Bismillahirrahmanirrahin
Bilang-bilang topi ayiar
Den lantiang jo tana buku
Solang tulang lai cayiar
Kok kunun dagiang nan sabuku
Kobual Allah kobual Muhammad kobual bagindo Rasulullah
Barokat guru aku dan doaku barokat lailahaillallah
Artinya:
Bismillahirrahmanirrahim
Bilang-bilang tepi air
Aku lempar dengan tanah baku
Sedangkan tulang dapat cair
Apalagi daging yang sebuku
Makbul Allah makbul Muhammad makbul baginda Rasulullah
Berkat guru aku dan doaku, berkat Lailahaillallah
3. Mantra penutup luka
Mantra ini dibaca untuk menutup luka, ataupun untuk mencegah berlanjutnya pendarahan pada luka.
Bismillahirrahmanirrahim
Poli terpoli
Besi meluka
Besi menangkal
Coba besi merusakkan
Engkau durhaka kepada Allah
Coba engkau membinasakan daging
Engkau durhaka kepada Allah
Tertutup terkunci
Tertanggal terpakai
Berkat doa la haula wala quwwata
Illa billahil aliyyil azhim
4. Mantra penawar racun (bisa)
Mantra ini disebut juga dengan mantra penawar, biasanya dibaca untuk menyembuhkan seseorang dari penyakit yang disebabkan sesuatu yang berbisa, seperti serangga, ular, racun ataupun sakit karena bisa lainnya. Orang Melayu percaya, melalui pembacaan mantra ini, kekuatan bisa (racun) akan hilang sehingga orang yang terkena bisa tersebut dapat segera sembuh.
Bismillahirrahmanirrahim
Bismillah aku menawar racun
Aku tau asal racun
Anak lidah asam racun
Seri manik yang menawar
Jin semlut yang punya tawar
Berkat lailahaillallah
5. Mantra sakit perut
1
Bismillahirrahmanirrahim
Meghinju megheijun megheceu
Meghiceu suruh lari
Meghiceu nakal
Meghinju meghinju suruh lari
Pergilah ke tempat kau suke
Jangan lagi di sini
Berkat la ilaha illallah
Muhammadarrasulullah
2
Bismillah
Lotong kekah ijuk tali
Aku menawar kembung segah
Kentut jandi
Malam senak mudik ke limbung
Si maru rumah mak encik
Lantas turun ke kaki
Turun bisa
Naik tawar
Aku menawar bisa perut
Lotong kekah ijuk tali
Aku menawar kembung segah
Kentut jadi
Mantra untuk Pekerjaan
Mantra jenis ini bertujuan untuk mempermudah pekerjaan, biasanya dibaca ketika akan memulai pekerjaan. Mantra pekerjaan jumlahnya lebih sedikit dibanding mantra pakaian dan pelindung diri, dan terkadang, terjadi juga tumpang tinding antara kedua jenis mantra ini, sehingga mantra pelindung diri dipakai untuk mempermudah pekerjaan. Sebagai contoh, seseorang sering membaca mantra ‘pemanis’ dengan harapan orang lain akan senang kepadanya, sehingga pekerjaan jadi mudah dan lancar. Pekerjaan yang dibacakan mantra biasanya berkaitan dengan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, seperti bercocok tanam, berburu, berniaga, melaut dan lain sebagainya.
Dalam pandangan hidup orang Melayu, ada keyakinan bahwa tanah, air, matahari, bulan, tanaman, binatang, jin dan makhluk/benda lainnya memiliki semangat (spirit). Untuk itu, diperlukan pembacaan mantra agar semangat benda atau makhluk tersebut tetap positif bagi manusia. Berikut ini contoh beberapa mantra tersebut.
1. Mantra Semangat Padi
1
Nur cahaya munallah
Nur cahaya mun putih
Name semangat tapak kebun
Berkat lailaha illallah
Muhamadarrasulullah
2
Bulat batu kubula bulat
Bulat batang padi
Aku tahu asal kau ulat
Mate beras mate kau menjadi
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
3
Hai dayang hijau
Lemah lembut asal kau menjadi yang ikut
Panjang kuku
Panjang kaki
Panjang tangan
Sah aku menawar
Buah padi menghijau
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
4
Aku tahu asal berau
Belaki benih berau mah berau
Menih mah benih
Berau hitam berau putih
Berau-berau laki bini
Sah aku menawar belaki benih
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
2. Mantra untuk Tanaman Jagung
Bismillahirrahmanirrahim
Hacutalla hicu hicu
Kuserah pada Adam
Bawa antala boa
Jauhkan jagungku dari berau
Berkat kalimat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
3. Mantra Menanam Benih
Bismillahi
Assalamualaikum nabi Tab
Yang memegang bumi
Aku menumpangkan anakku
Seri Gading Gemala Gading
Di dalam enam bulan angka ketujuh
Aku datang mengambil balik
Dengan lailaha illallahu
Kur semangat
Kuur semangat
4. Mantra Pengusir Hama Tikus
Bismillahirrahmanirrahim
Aku tau asal engkau tikus tuk sitimuna
Itulah asal tuk nek kau
Kau jangan padiku
Kutawar pada pisang tujuh biji
Ambillah di tunggul ini
Berkat kalimat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
5. Mantra Pengusir Babi
Batu berita batu berani
Ketiga batu belubang
Butak mata tanggal gigi
Babi itu tiada akan melawan
Nabi babi itu nabi Yusuf
Asal jadi dari bumi
Jihin yang menguatkannya jihin buhok
Yang berkuda padanya Saih Idris
6. Mantra Puseng Angin
Mantra ini dibaca jika seorang nelayan atau pelaut menghadapi angin yang datang dari depan, sering disebut dengan angin sakal. Untuk membalikkan angin tersebut, maka dibaca mantra ini:
Bismillahirrahmanirrahim
Watul ijabah kurawana
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
7. Mantra Penahan Gelombang
Assalamualaikum nabi Khidir
Aku tau pegangan engkau
Air laut air darat
Aku sedekah hati quran
Berhentilah topan badai taung ribut gelimut
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah.

Source:
http://stream.plasa.com/kmz/foldR/view.php?file=bahasa/indonesia/Mantra.doc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar